Empat pemain tenis meja telah dijatuhi sanksi larangan bermain akibat dugaan keterlibatan dalam pengaturan pertandingan. Keputusan ini diambil setelah investigasi gabungan yang dilakukan oleh Table Tennis England, Komisi Perjudian Inggris, dan Federasi Tenis Meja Internasional. Dua pemain menerima larangan bermain selama enam tahun, sementara dua lainnya mendapatkan sanksi larangan bermain selama tiga dan lima tahun.
Investigasi Mengungkap Pelanggaran Taruhan
Empat pemain yang terlibat dalam kasus ini adalah Luke Savill, Darius Knight, Joseph Langham-Ferreira, dan Kazeem Adeleke. Mereka dijatuhi hukuman setelah terbukti melanggar Peraturan Anti-Korupsi Table Tennis England dalam penyelidikan yang dipimpin oleh Table Tennis England, Komisi Perjudian Inggris (UKGC), serta Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF).
Para pemain ini diduga bertaruh pada pertandingan tenis meja yang seharusnya tidak boleh mereka pertaruhkan. Beberapa taruhan mereka juga dikaitkan dengan aktivitas taruhan yang mencurigakan, yang sering menjadi indikasi adanya manipulasi pertandingan. Penyelidikan ini dimulai pada tahun 2020 setelah Unit Intelijen Taruhan Olahraga (SBIU) dari UKGC menemukan pola taruhan yang tidak wajar pada pertandingan yang berlangsung di Ukraina.
Sanksi Berat bagi Para Pemain yang Terlibat
Savill, Knight, dan Langham-Ferreira terbukti memasang taruhan pada olahraga mereka sendiri, sementara Savill juga diduga terlibat langsung dalam pengaturan pertandingan. Meski Adeleke tidak terbukti memanipulasi hasil pertandingan, ia tetap dinyatakan bersalah karena melanggar aturan terkait taruhan.
Sebagai konsekuensi, Savill dan Knight dilarang bermain dan melatih di level kompetitif selama enam tahun. Langham-Ferreira menerima larangan bermain selama tiga tahun, sedangkan Adeleke dikenai hukuman larangan bermain selama lima tahun, meskipun tidak terbukti ikut serta dalam pengaturan pertandingan.
“Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kerja sama global dalam menjaga integritas olahraga. Selama lima tahun terakhir, berbagai pihak dari berbagai yurisdiksi telah bekerja sama untuk menyelidiki dan mengatasi masalah pengaturan pertandingan. Ini membuktikan bahwa menjaga kejujuran dalam olahraga adalah tanggung jawab bersama, dan mereka yang mencoba memanipulasi hasil pertandingan akan menghadapi pengawasan ketat. Pesannya jelas: integritas dalam olahraga itu penting, dan upaya untuk menegakkannya akan terus berlanjut,” ujar Andrew Rhodes, CEO Komisi Perjudian Inggris.